Minggu, 27 Oktober 2013

Sinopsis Ki Hajar Dewantara

Oleh     

Nama   : Aprillia Puspitasari
NIM     : 2013001021         
Prodi    : PBSI

Ki Hajar Dewantara


Ki Hajar Dewantara Lahir di yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. Terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat Ia berasal dari lingkungan Kraton Yogyakarta. Raden Mas Soewardi Soeryaningrat, saat genap berusia 40 tahun menuruti hitungan Tahun Caka , berganti nama menjadi Ki Hajar Dewantara. Semenjak saat itu, ia tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya.Hal ini dimaksudkan supaya ia dapat bebas dekat dengan rakyat,baik secara fisik maupun hatinya.

Perjalanan hidupnya benar – benar diwarnai perjuangan dan pengabdian demi kepentingan bangsanya. Ia menamtkan Sekolah Dasar di ELS ( Sekolah Dasar Belanda ). Kemudian sempat melanjutkan ke STOVIA ( Sekolah Dokter Bumiputera ),tapi tidak sampai  tamat karena sakit.Kemudian ia bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar antara lain ,Sedyotomo,Midden Java ,De Express,Oetoesan Hindia,Kaoem Moeda,Tjahaja Timoer dan Poesara.Pada masanya ia tergolong penulis handal. Tulisan–tulisannya sangat komunikatif,tajam dan patriotik sehingga mampu membangkitkan semangat anti kolonial bagi pembacanya.

Selain sebagai seorang wartawan muda ,ia juga aktif dalam organisasi sosial politik. Pada tahun 1908, ia aktif di seksi propaganda Boedi Oetomo untuk mensosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia pada waktu itu mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara.Kemudian,bersama Douwes Dekker( Dr.Danudirdja Setyabudhi) dan dr. Cipto Mangoenkoesoemo,ia mendirikan Indische Partij ( Partai politik pertama yang beraliran nasionalisme Indonesia ) pada tanggal 25 Desember 1912 yang bertujuan mencapai indonesia merdeka.
Mereka berusaha mendaftarkan organisasi ini untuk memperoleh status badan hukum pada pemerintah colonial belanda.Tetapi pemerintah colonial belanda melalui Gubernur Jendral Idenburg berusaha menghalangi kehadiran partai ini dengan menolak pendaftaran itu pada tanggal 11 maret 1913.Alasan penolakannya adalah karena organisasi ini dianggap dapat membangkitkan rasa nasionalisme rakyat dan menggerakan kesatuan untuk menentang pemerintah kolonial Belanda.